*Agenda Bonus#1*
Ketika Aksara Bersemi
Oleh: Astuti
Kawan,
ketika benih aksara bersemi, ada asa di hujan pertama, semai cita di relung jiwa,
tanam kuat akar ide di kepala.
Kawan,
ketika benih aksara jadi peradaban bagai pohon rindang naungi jiwa gersang, ia berbuah ranum yang simpan kekuatan untuk satukan atau runtuhkan.
Surakarta Hadiningrat, 16 November 2024
Kapal Tua
Oleh: Astuti
Aku kapal tua
Berlayar di lautan kata,
bawa muatan khayalan dan impian.
Layarku terkoyak ganasnya badai
Tubuhku penuh luka, diterjang ombak.
Aku bangkit dan melaju,
jiwaku tetap menyala
Cerahkan gelap dalam kisah
Kata-kataku tetap hidup,
simpan rahasia dan hikmah.
Dibaca berulang, dicatat, digarisbawahi
Kompas buku dan jangkar puisi
Bawa aku ke pelabuhan pengetahuan.
Soloraya, 28 November 2024
Ritual Suci
Oleh: Astuti
Ruang teduh berkeramik putih
Ritual suci bersihkan diri
Sabun sereh harumkan udara,
Bawa mimpi ke negeri dongeng.
Buih putih lekat di telapak tangan,
Berpadu sampo, menari-nari
Lulur wajah ikut bersahutan,
Bentuk simfoni buih nan meriah
Temani hariku yang ceria.
Aku bebas ekspresikan diri,
Sentuhan lembut dingin merambat
Air mengalir, bilas semua kotor,
Sisakan kesegaran alami
Suci untuk menghadap Ilahi.
Surakarta Hadiningrat, 29 November 2024
Ibu Cagak Jiwaku
Oleh: Astuti
Ibu,
Kau, cagak hidupku
Berdiri tegar lindungiku
Kala langit gelap malam,
Cahaya cintamu, terangi jiwa
Peluk hangatmu, buat aku kuat
Kau lautan kasih, tak pernah kering
Tanganmu, jemari ajaib
Jahit luka, rangkai mimpi
Guru terbaik, pendongeng hebat
Di balik senyummu, tersimpan lelah
Namun, semangatmu terus membara.
Perjuanganmu kisah abadi
Tetes airmatamu berbalut doa
Jadikan aku kuat dan welas asih
Dalam hening, kau tata langkah,
di jalan penuh duri,
Susuri setiap rintangan hidup,
bersama debu dan keringat,
bangun mimpi-mimpi kecil,
di hatiku yang kadang rapuh.
Ibu tak hanya beri kehidupan,
kau beri nilai dan kebijakan,
ajar tentang sabar, ikhlas, dan tekun
jadi bekal hidup tuk gapai bintang
Saat aku terjatuh, kau angkat agar bangkit,
cinta ibu tak kenal kata menyerah
kau aliri darahmu di urat nadiku.
Surakarta Hadiningrat, 30 November 2024