Rabu, 03 Juli 2024

Menguak Tabir Penyakit Hati dan Solusinya dalam Islam


Menguak Tabir Penyakit Hati dan Solusinya dalam Islam

Oleh: Sri Sugiastuti 

“Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu adalah kalbu [hati].” (HR. Bukhari).

Di dalam diri manusia, terdapat organ yang tak kalah pentingnya dengan organ fisik lainnya, yaitu hati. Bukan hanya berperan dalam metabolisme tubuh, hati dalam perspektif Islam juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Dalam Islam, hati sering diidentikkan dengan sifat-sifat batiniah manusia, yang menjadi sumber segala perbuatan dan akhlak.

Hati yang sehat bagaikan taman yang subur, menumbuhkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. Sebaliknya, hati yang sakit bagaikan lahan tandus, ditumbuhi sifat-sifat tercela yang dapat menyeret manusia ke jurang kemaksiatan.

Memahami Penyakit Hati

Penyakit hati, dalam Islam, merujuk pada berbagai sifat tercela yang bersarang di dalam hati. Sifat-sifat ini dapat menggerogoti keimanan dan akhlak seseorang, menjerumuskannya ke dalam dosa dan maksiat. 

Ada 10 penyakit hati yang harus kita waspadai.

1. Riya’
Riya’ adalah sifat yang ketika seseorang melakukan sesuatu selalu diungkit-ungkit dan ingin dipuji. Riya ini juga dapat menghilangkan pahala karena seseorang yang beramal bukan atas dasar karena Allah Swt.

2. Sombong
Bahaya orang-orang yang sombong ada pada Al-Qur’an surah Luqman ayat 18, “Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri." (Q.S Luqman: 18).

3. Ghibah
Larangan menggunjing ada dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12, “Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12).

4. Ghadab (Pemarah)
Sifat ini memang tabiat manusia, akan tetapi jika tidak bisa mengendalikannya, seseorang akan lebih mudah melakukan perbuatan buruk. Ketika marah, seseorang juga akan sulit berpikir jernih. Maka dari itu, ada nasihat yang mengatakan jangan memutuskan sesuatu saat sedang marah. Amarah itu datangnya dari setan, maka berlindunglah kepada Allah Swt.

5. Munafik
Munafik adalah mereka yang mengaku beriman tetapi dalam hatinya terdapat kekufuran. Bahaya munafik terdapat dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 138, “Sampaikanlah berita gembira sebagai ejekan dan kecaman kepada orang-orang munafik, wahai nabi Muhammad, bahwa bagi mereka di akhirat kelak siksaan yang pedih, dan bahkan mereka akan berada pada tingkat yang paling rendah, buruk, dan berat dari neraka Jahanam sebagai balasan dari perbuatan mereka.” (Q.S An-Nisa: 138).

6. Dengki
Salah satu penyakit hati yang juga harus disembuhkan yaitu iri dengki. memiliki sifat iri dengki juga dapat menghilangkan pahala kebaikan. Sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Daud, “Waspadalah terhadap hasad, sesungguhnya hasad mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu.” (HR. Abu Daud).

7. Kikir
Bahaya kikir terdapat dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 180, “Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Ali Imran : 180).

8. Rakus
Orang yang memiliki penyakit hati ini tidak akan puas dengan hidupnya. Orang yang memiliki sifat ini akan terus memuaskan dirinya dengan sifat-sifat duniawi.

9. Ananiah
Salah satu penyakit hati yang juga patut diwaspadai dan disembuhkan yaitu sifat ananiah atau egois (mementingkan diri sendiri). Sifat seperti ini akan menghancurkan dirinya dan akan jauh dari rahmat Allah.

10. Namimah
Namimah atau adu domba, salah satu kegiatan yang dibenci Rasulullah. Dalil tentang namimah ada pada Al-Qur’an surah Al-Qalam, “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa.” (QS Al-Qalam:10-12).

Pengobatan Penyakit Hati dalam Islam

Islam menawarkan berbagai solusi untuk mengobati penyakit hati. Pengobatan ini tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup dimensi fisik dan sosial. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit hati:

1.Memperbanyak Muhasabah: Melakukan introspeksi diri untuk menyadari kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan.

2.Memperbanyak Istighfar: Meminta ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

3.Memperbanyak Dzikrullah: Mengingat Allah SWT dengan menyebut asma-Nya dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

4.Memperbanyak Doa: Memohon kepada Allah SWT untuk diberikan hati yang bersih dan terhindar dari penyakit hati.

5.Membaca Al-Qur'an dan Tadabbur:
Membaca Al-Qur'an dengan penuh pemahaman dan merenungkan maknanya.

6. Menjalani Ibadah dengan Khusyuk:Melaksanakan ibadah dengan sepenuh hati dan penuh kesadaran.

7.Mencontoh Akhlak Rasulullah SAW: Mengikuti akhlak mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

8. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh:
Menjalin pertemanan dengan orang-orang yang beriman dan bertakwa.

9.Menjauhi Pergaulan yang Buruk: Menghindari lingkungan yang dapat membawa kepada perbuatan dosa dan maksiat.

10.Menyibukkan Diri dengan Hal-Hal Positif: 
Mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.

11.Bersedekah: 
Memberikan sebagian harta benda untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

12.Berpuasa: Melatih diri untuk menahan diri dari hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

13. Melakukan Haji atau Umrah: Menjalankan ibadah haji atau umrah untuk membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa.

Menjaga kesehatan hati merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dengan mengobati penyakit hati, kita dapat meningkatkan kualitas keimanan dan akhlak, serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Ingatlah bahwa hati yang sehat adalah kunci menuju kehidupan yang penuh keberkahan dan kebahagiaan. Semoga kita terhindar dari penyakit hati yang sangat berbahaya dan merugikan kehidupan di dunia dan di akhirat.

Sumber : 
[https://uin-malang.ac.id/](https://uin-malang.ac.id/) [https://www.um-surabaya.ac.id/article/dosen-fai-um-surabaya-paparkan-jenis-penyakit-hati-dalam-islam-yang-perlu-diwaspadai](https://www.um-surabaya.ac.id/article/dosen-fai-um-surabaya-paparkan-jenis-penyakit-hati-dalam-islam-yang-perlu-diwaspadai) [https://www.nu.or.id/tasawuf-akhlak/macam-macam-penyakit-hati-dan-badan-UQIUu](https://www.nu.or.id/tasawuf-akhlak/macam-macam-penyakit-hati-dan-badan-UQIUu)

Soloraya, 03 07 2024