Minggu, 18 Februari 2024

Bertabur Jenang di Festival Jenang Solo


Bertabur Jenang di Festival Jenang Solo

Oleh: Sri Sugiastuti

Sabtu tanggal 17 Februari  2024 menjadi hari istimewa.  Bukan karena imbas  pasca pesta demokrasi atau masih suasana  hari kasih sayang di tanggal 14 Februari. Tepatnya tadi pagi ada Festival Jenang Solo  di Koridor Ngarsapura, Jl. Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, Solo. Sebenarnya Festival ini sudah menjadi agenda tahunan yang selalu digelar dengan meriah.

Alhamdulillah ada nikmat sehat dan nikmat sempat. Pak Suami kali ini antusias. Kami pun pada pukul 8.30 sudah merapat di parkiran motor, yang tidak terlalu jauh dari lokasi acara digelar. Acara sudah dimulai. Tarian pembuka oleh penari yang  bernuansa Nusantara ikut memerahkan Festival Jenang Solo tahun 2024.


                             Suasana saat pembukaan Festival jenang Solo 2024,docpri

Festival Jenang kali ini diadakan juga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-279 Kota Solo yang jatuh pada 17 Februari 2024. Selain itu  bertepatan dengan memperingati Mangayubagya Jumenengan K.G.P.A.A. Mangkunegara X. Pak Heru Mataya Pegiat Yayasan Jenang Indonesia, mengatakan penyelenggaraan sengaja dilaksanakan pada HUT Kota Solo sebagai pengingat warga tentang hari lahir kota Solo.

Pesta jenang dilakukan usai rombongan kirab lewat dan membagikan jenang secara simbolis di panggung utama.  Tampak Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, dan Pengageng Parentah Keraton Surakarta Hadiningrat Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Dipokusumo hadir di acara ini.


                                  Bersama komunitas Rotary club usai Festival Jenang

Makna jenang dan angka 17 Menurut Pemerhati budaya Solo Tunjung W Sutirto, jenang adalah warisan budaya berupa benda/ makanan  yang sangat simbolik. “Dulu pada 1742, saat boyongan( pindahan) dari Keraton Kartasura ke Surakarta, disimbolkan dengan jenang. Jumlahnya 17 macam jenang. Angka 17 sangat maknawi.  Angka 17 menurut Keraton Mataram Islam di Kartasura, terdiri dari angka 1 yang berarti keesaan Tuhan dan 7 adalah siklus hidup satu pekan dan jumlah langit dalam Islam. “17 juga menjadi tanggal hari jadi Kota Solo, 17 juga hari kemerdekaan Indonesia. Jadi, ada jenang jumlahnya 17 untuk memaknai simbol. Adapun jenang bermakna kehidupan.

                              Acara inti memaknai Jenang untuk simbol  kehidupan docpri

Jenang tidak pernah dibuat saat ada orang meninggal dunia. Tetapi setiap orang yang hidup, mulai dari lahir sampai menikah, selalu ada jenang. Selain itu, jenang berasal dari bahasa Arab, yakni jannah yang berarti surga. Oleh karena itu, masyarakat Jawa harus memegang makna halus ini.

Aneka jenang gratis.

Saat pembagian jenang dimulai, masyarakat langsung mengerubungi tempat-tempat pembagian jenang. Alhamdulillah kami berhasil menikmati  berbagai jenang aneka rasa.

1.Jenang Katul. Jenang yang terbuat dari katul dicampur dengan gula jawa. Saat disajikan disiram santan yang sudah dimasak.

2. Jenang Pandan Nangka. Berwarna hijau cantik dengan campuran buah Nangka. Bertekstur lembut.Ada 2 kuah ( juruh) santan dan gula merah.

3.Jenang  Terik. Dengan rasa gurih lembut. Terik semacam sayur  bersantai yang berisi tahu, ayam, telur dibumbu agak pedas gurih menyelera.

4. Jenang Sumsum.Terbuat dari tepung beras dan santan. Berwarna putih. Saat mau dimakan disiram juruh (air gula jawa)

5.Jenang sambal goreng. Semacam bubur nasi yang lembut diberi sayur bersantan yang berisi  krecek, telur puyuh dan tahu, bisa juga kacang tolo.

6.Jenang grendul. Jenang ini berwarna coklat karena menggunakan gula jawa. Ada butiran/ grendul sebesar kelereng yg terbuat dari tepung ketan, rasanya kenyal.

7. Jenang Tumpang. Bubur nasi yang dimakan campur sayur tumpang. Sayur atau sambal berbahan dasar tempe semangit/ bosok. Dengan aneka bumbu dapur yang khas.  Pelengkapnya ada sayuran rebus seperti kenikir, bayam, tauge, dan kacang panjang.

8. Jenang Ketan Hitam. Bahan dasarnya ketan hitam, dan saat disantap bersama kuah santan.

9. Jenang mutiara atau jenang cantik manis. Tampilannya memang menyelera.  Bahan dasarnya sagu yang bentuk nya bulatan- bulatan kecil saat dibuat dicampur dengan gula. Disantap bersama air santan yang gurih.

10.Jenang Pati Garut. Jenang lembut yang Bahan dasarnya tepung Garut. Jenang ini bisa dikonsumsi penderita sakit maag atau lambung.


Masih ada jenang cenil, jenang candil, jenang sagu dan
jenang yang lain bagian dari berbagai jenang yang dimodifikasi dengan kacang hijau dan jenis lain.

Pengisi stand jenang gratis dari berbagai instansi. Ada yang dari Kelurahan,  hotel, juga berbagai komunitas seperti Rotary club, PKK, Rumah Cerdas dan lain-lain.

Festival yang digelar dari pukul 8.00- 11.00 cukup meriah dan berkesan. Even ini bisa menambah daya tarik wisata ke kota Solo.

Surakarta Hadiningrat,  17 02 2023