Jumat, 29 November 2024

Dunia Puisi Astuti



*Agenda Bonus#1*


Ketika Aksara Bersemi
Oleh: Astuti

Kawan,
ketika benih aksara bersemi, ada asa di hujan pertama, semai cita di relung jiwa,
tanam kuat akar ide di kepala.

Kawan,
ketika benih aksara jadi peradaban bagai pohon rindang naungi jiwa gersang, ia berbuah ranum yang simpan kekuatan untuk satukan atau runtuhkan.

Surakarta Hadiningrat, 16 November 2024

Kapal Tua
Oleh: Astuti

Aku kapal tua 
Berlayar di lautan kata,
bawa muatan khayalan dan impian.
Layarku terkoyak ganasnya badai
Tubuhku penuh luka, diterjang ombak.

Aku bangkit dan melaju, 
jiwaku tetap menyala
Cerahkan gelap dalam kisah
Kata-kataku tetap hidup,
simpan rahasia dan hikmah.
Dibaca berulang, dicatat, digarisbawahi
Kompas buku dan jangkar puisi
Bawa aku ke pelabuhan pengetahuan.

Soloraya, 28 November 2024


Ritual Suci
Oleh: Astuti

Ruang teduh berkeramik putih
Ritual suci bersihkan diri
Sabun sereh harumkan udara,
Bawa mimpi ke negeri dongeng.

Buih putih lekat di telapak tangan,
Berpadu sampo, menari-nari
Lulur wajah ikut bersahutan,
Bentuk simfoni buih nan meriah
Temani hariku yang ceria.

Aku bebas ekspresikan diri,
Sentuhan lembut dingin merambat
Air mengalir, bilas semua kotor,
Sisakan kesegaran alami
Suci untuk menghadap Ilahi.

Surakarta Hadiningrat, 29 November 2024

Ibu Cagak Jiwaku
Oleh: Astuti

Ibu, 
Kau, cagak hidupku
Berdiri tegar lindungiku
Kala langit gelap malam, 
Cahaya cintamu, terangi jiwa
Peluk hangatmu, buat aku kuat
Kau lautan kasih, tak pernah kering

Tanganmu, jemari ajaib
Jahit luka, rangkai mimpi
Guru terbaik, pendongeng hebat
Di balik senyummu, tersimpan lelah
Namun, semangatmu terus membara.

Perjuanganmu kisah abadi
Tetes airmatamu berbalut doa
Jadikan aku kuat dan welas asih
Dalam hening, kau tata langkah, 
di jalan penuh duri,
Susuri setiap rintangan hidup,
bersama debu dan keringat,
bangun mimpi-mimpi kecil,
di hatiku yang kadang rapuh.

Ibu tak hanya beri kehidupan,
kau beri nilai dan kebijakan,
ajar tentang sabar, ikhlas, dan tekun 
jadi bekal hidup tuk gapai bintang
Saat aku terjatuh, kau angkat agar bangkit,
cinta ibu tak kenal kata menyerah
kau aliri darahmu di urat nadiku.

Surakarta Hadiningrat, 30 November 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar