Jumat, 25 Juli 2025

Pelajaran: Belajar dan Beramal Saleh: Investasi Sejati di Setiap Usia

Pelajaran: Belajar dan Beramal Saleh: Investasi Sejati di Setiap Usia
Dari kisah Syekh Nawawi al-Bantani dan Imam Al-Ghazali, ada satu pelajaran fundamental yang sangat jelas: pentingnya terus belajar dan beramal saleh di setiap fase kehidupan. Kita sering berpikir bahwa belajar itu hanya untuk anak sekolah, atau bahwa amal saleh itu cukup dilakukan sesekali. Padahal, justru di usia tidak muda lagi, saat kita telah mengumpulkan segudang pengalaman dan kebijaksanaan, inilah waktu terbaik untuk mengintegrasikan ilmu ke dalam perbuatan dan memperbanyak amal kebaikan. Ilmu dan hikmah yang telah kita kumpulkan menjadi bekal tak ternilai, bukan hanya untuk kesuksesan di dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan abadi.
Mari kita bayangkan sejenak. Jika kita berhenti belajar, pikiran kita akan stagnan. Jika kita berhenti beramal, hati kita bisa mengeras. Namun, para tokoh besar yang kita bahas menunjukkan jalan yang berbeda. Syekh Nawawi al-Bantani tidak berhenti menulis dan mengajarkan ilmunya meskipun di perantauan dan di usia senja. Beliau tahu bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya itu harus terus disebarkan. Kedalaman ilmunya yang matang, yang dipupuk selama puluhan tahun, memungkinkannya menghasilkan karya yang tak lekang oleh waktu, memberikan manfaat bagi jutaan umat yang belum pernah beliau temui secara fisik. Beliau adalah bukti bahwa warisan ilmu dan hikmah jauh melampaui usia fisik seseorang.
Kemudian ada Imam Al-Ghazali, yang bahkan setelah mencapai puncak karier akademik, merasa perlu untuk "kembali ke sekolah kehidupan." Ia mencari esensi ilmu yang sebenarnya, membersihkan hati, dan di usia senjanya, melahirkan Ihya' Ulumiddin. Ini bukan hanya tentang belajar teori, melainkan tentang mengamalkan ilmu itu ke dalam jiwa dan kehidupan. Pengalamannya membuktikan bahwa proses belajar dan beramal saleh adalah sebuah perjalanan spiritual tanpa akhir, yang mematangkan diri dan menghasilkan kebermanfaatan yang hakiki.
Pelajaran dari mereka adalah sebuah panggilan: jangan pernah merasa terlalu tua untuk belajar hal baru, untuk mencari ilmu yang lebih dalam, atau untuk memulai proyek kebaikan. Setiap ilmu yang Anda pelajari, setiap kebaikan yang Anda lakukan, akan menjadi investasi jangka panjang yang tidak akan pernah merugi.
Dalam Islam, konsep ini sangat ditekankan. Belajar adalah perintah sepanjang hayat, dan beramal saleh adalah tujuan hidup.
> Rasulullah ﷺ bersabda:
> "Barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga."
> (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa Allah memuliakan orang yang terus mencari ilmu. Tidak ada batasan usia untuk menempuh jalan ini. Baik Anda berusia 20, 50, atau 70 tahun, pintu ilmu selalu terbuka.
Lebih dari itu, amal saleh yang didasari ilmu dan hikmah akan memiliki dampak yang lebih besar dan berkah yang lebih mendalam. Ini bukan sekadar gerakan fisik, melainkan juga niat yang tulus dan pemahaman yang benar.
> Allah SWT berfirman:
> "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus sebagai tempat tinggal."
> (QS. Al-Kahf: 107)
Ayat ini adalah janji bagi mereka yang beriman dan terus beramal saleh. Ilmu dan hikmah menjadi bekal yang membimbing kita untuk beramal saleh dengan cara yang paling efektif dan paling diridai Allah.
Jadi, teman-teman, mulailah hari ini. Apakah ada buku yang ingin Anda baca? Ilmu yang ingin Anda kuasai? Atau amal kebaikan yang ingin Anda mulai? Jangan tunda lagi. Manfaatkan setiap detik yang tersisa, karena ilmu dan hikmah yang Anda kumpulkan, serta amal saleh yang Anda lakukan, adalah harta terpendam yang akan terus memberi manfaat, bukan hanya bagi Anda di dunia ini, tetapi juga di kehidupan yang kekal. Jadikan setiap fase hidup sebagai kesempatan untuk terus tumbuh, belajar, dan menebarkan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar