Sabtu, 26 Juli 2025

Kisah 7: Menantang Stigma Sosial dengan Tekad: Penulis yang Baru Bersinar di Usia Senja

Kisah 7: Menantang Stigma Sosial dengan Tekad: Penulis yang Baru Bersinar di Usia Senja
Pernahkah Anda merasa bahwa masyarakat punya "aturan tak tertulis" tentang kapan seseorang harus sukses, atau jenis kesuksesan apa yang pantas di usia tertentu? Seringkali, ada stigma yang melekat: jika Anda belum sukses di usia muda, berarti sudah terlambat. Jika Anda memilih jalur yang tidak konvensional di usia senja, Anda akan dianggap aneh atau tidak realistis. Namun, bagi mereka yang memiliki tekad membara dan keyakinan teguh, stigma sosial hanyalah bisikan angin yang bisa diabaikan. Mereka tahu bahwa nilai diri dan potensi tidak ditentukan oleh pandangan orang lain, melainkan oleh keputusan dan usaha mereka sendiri.
Mari kita selami kisah inspiratif Mary Wesley, seorang novelis asal Inggris. Sepanjang hidupnya, Mary menjalani kehidupan yang cukup biasa, sibuk dengan rumah tangga dan keluarga. Ia menulis di waktu luangnya, tetapi tidak pernah serius menerbitkan karyanya. Ia adalah seorang ibu dan nenek yang hidup tenang di pedesaan. Di mata banyak orang, di usianya, ia sudah berada di fase hidup yang "tenang" dan "sudah tidak produktif" secara profesional.
Namun, di usia 70 tahun, Mary Wesley membuat keputusan yang mengejutkan banyak orang. Ia menerbitkan novel pertamanya, Jumping the Queue. Bayangkan, di usia ketika kebanyakan orang mulai menikmati masa pensiun dengan membaca buku, ia justru baru memulai karier sebagai penulis! Bahkan lebih menakjubkan, novel itu menjadi bestseller dan mendapat pujian kritis. Setelah itu, ia terus menulis dan menerbitkan lebih dari sepuluh novel lainnya, banyak di antaranya juga menjadi bestseller, dan karyanya diterjemahkan ke berbagai bahasa. Ia bahkan mendapatkan penghargaan sastra bergengsi, semuanya di usia 70-an, 80-an, bahkan 90-an!
Kisah Mary Wesley adalah bukti nyata bagaimana tekad dan keyakinan bisa menghancurkan stigma usia dan ekspektasi sosial. Ia tidak peduli dengan anggapan orang bahwa sudah terlambat untuk memulai karier baru. Ia memiliki cerita untuk diceritakan, dan ia bertekad untuk menuliskannya. Keyakinannya pada kemampuan bercerita dan nilai karyanya sendiri jauh lebih kuat daripada pandangan skeptis dari luar. Ia menunjukkan bahwa bakat dan kreativitas tidak memiliki batas usia.
> "Saya terus menulis karena saya punya banyak hal untuk ditulis."
> — Mary Wesley
Kutipan sederhana ini mengungkapkan inti tekadnya. Ia menulis bukan karena ingin terkenal di usia tua, tetapi karena ada dorongan kuat dari dalam dirinya, ada passion yang harus diwujudkan. Ini adalah tentang mengikuti panggilan jiwa, meskipun terlambat menurut kacamata dunia.
Dalam konteks yang lebih luas, terutama dalam ajaran Islam, melawan stigma sosial (terutama jika stigma itu menghalangi kebaikan atau potensi diri) adalah bagian dari keberanian dan keyakinan. Seringkali, masyarakat memiliki standar buatan tentang kesuksesan atau bagaimana seseorang "seharusnya" bertindak di usia tertentu. Namun, Islam mengajarkan bahwa nilai seseorang di sisi Allah bukanlah berdasarkan usia atau status sosial, melainkan berdasarkan takwa dan amal salehnya.
> Allah SWT berfirman:
> "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
> (QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini adalah pengingat bahwa standar kemuliaan sejati adalah takwa (ketakwaan), bukan usia, kekayaan, atau jabatan. Jika seseorang bertekad untuk berbuat baik, belajar, atau berkarya di usia berapa pun, dan niatnya adalah untuk meraih ridha Allah, maka stigma sosial tidak akan lagi menjadi penghalang. Justru, keberanian untuk menembus stigma itu bisa menjadi amal saleh tersendiri.
Jadi, teman-teman, adakah impian atau bakat terpendam yang selama ini Anda pendam karena khawatir dengan pandangan orang lain atau merasa "sudah terlambat"? Jangan biarkan stigma sosial menghentikan Anda. Miliki tekad sekuat Mary Wesley. Percayalah pada potensi yang ada dalam diri Anda. Karena sesungguhnya, keberanian untuk memulai di usia berapa pun adalah bukti dari keyakinan Anda yang tak tergoyahkan pada diri sendiri dan pada rencana Allah untuk Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar